Liburan sekolah, wah aseknya itu jalan-jalan. Wow kayak orang kaya aja, kayak punya duit saja. Eits, jadi orang itu jangan suka sirik, suka ngomongin orang. Biarin saja orang itu mau ngapain dan mau kemana, asal tidak mengganggu orang. Apalagi dia pergi pakai duitnya sendiri. Sesekali itu, jika melihat orang bahagia, ikut bahagia dong. Jangan sukanya berprasangka buruk saja. Kalau mau ikut wisata tinggal bilang saja kok, apa susahnya. Yang penting pakai duit pribadi masing-masing, hahaha.
Wisata liburan sekolah, enaknya ke tempat kebun binatang. Berekreasi sekaligus ada nilai edukasi buat anak-anak. Pengenalkan anak-anak tentang dunia hewan atau dunia binatang, mungkin kalau bahasa ngetrennya anak biar lebih dekat dengan flora dan fauna. Kali ini, saya wisata ke Taman Margasatwa Ragunan, mungkin orang lebih mengenalnya dengan nama Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Kawasan kebun binatang yang lumayan luas, sekitar 147 hektar, dihuni sekitar 2138 ekor satwa dan sekitar 19 ribu pepohonan.
Kebun Binatang Ragunan semula bernama Planten en Dierentuin, bertempat di Jalan Cikini Raya didirikan oleh Culturule Vereniging Planten en Dierentuin, di atas tanah pemberian Raden Saleh, pada masa pendudukan dikenal dengan nama Taman Raden Saleh. Misi dari Taman Margasatwa Ragunan adalah sebagai tempat Konservasi, pedidikan, penelitian dan rekreasi alam. Sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, daerah reseapan air dan paru-paru kota. Saya itu pengagum Raden Saleh, apalagi dengan lukisannya yang sungguh luar biasa. Saya pernah punya buku biografi tentang Raden Saleh, tapi kini entah kemana.
Tiket masuk ke Kebun Binatang Ragunan berapa? Pertanyaan yang menarik tapi saya sendiri tidak bisa menjawabnya. Sebab saat saya ke Taman Margasatwa Ragunan rombongan dua motor. Di loketnya masuk ditanya sama petugas loket,"Apa sudah punya kartu?". Karena saya belum punya kartu dan disuruh buat kartu baru untuk bisa masuk ke Kebun Binatang Ragunan. Ah, jadi kayak naik bus transjakarta saja. Total administrasi 51 ribu rupiah untuk dua motor plus lima orang. Jadi tiket masuknya berapa? Saya tidak tahu dan tidak ambil pusing, yang penting bisa masuk, hahaha. Wowo wong edan!
Karena musim liburan sekolah, Kebun Binatang Ragunan lumayan ramai. Banyak pengunjung. Mencari sela pakiran motor saja, sedikit kesulitan. Dengan kesabaran, akhirnya bisa menemukan tempat parkir kosong juga. Dan tidak jauh dari pintu gergang utama. Selanjutnya berjalan ke arah pintu masuk, di sana nanti ada tukang jasa photo. Jika anda mau ya silakan bergaya, tapi jika anda enggan, silakan menolaknya. Sebab apa, saat anda pulang nanti akan dicegat sama abang-abang tukang photo tadi. Ditunjukan hasil photo saat anda masuk, disuruh nebus. Saat itu saya disuruh bayar 40 ribu untuk dua cetak photo. Saya menolaknya, eh abang-abangnya mengejar sampai tempat parkiran dan minta 20 ribu. Tak apalah, walau hasil jepretannya tidak bagus-bagus amat.
Sebelum melanjutkan keliling, eh perut terasa lapar. Kaki terasa gemetar. Wah ini efek dari lupa sarapan nih. Untung saja, dari rumah bawa bekal makanan dan minuman botol isi tanggung. Sudah makan, justru mata sambat ngantuk. Beli dah kopi botol gooday, harganya 10 ribu rupiah. Lanjut kelilingnya, tiker dilipat kembali. Kini bawaan terasa lebih ringan, karena semua bekal sudah abis dimakan tadi.
Itu lo, judulnya kok boombastis, Nyesel ke Kebun Binatant Ragunan. Emangnya punya pengalaman apa seh? Soal judul itu abaikan saja, yang penting isi dari artikelnya. Wah ini efek dari baca judulnya saja seh. Ragunan yang banyak pepohonan, ternyata lumayan panas juga. Angin nampak enggan atau malu-malu untuk menyapa dedaunan. Keliling ragunan badan basah dengan keringat. Sesekali, bahkan sering banyak istirahatnya. Badan lelah juga.
Belum lagi dengan perasaan hati yang gundah gulana. Mulut sering mengumpat. Itu hewan yang ada kok banyak yang tidak mau muncul atau keluarr dari kandangnya. Seandainya ada yang ke luar, paling rebahan atau tiduran saja. Kayaknya mereka tidak suka dengan pengunjung yang datang. Atau mungkin bisa jadi merela karena kegerahan atau kepanasan juga. Suhu Jakarta memang lagi tinggi-tingginya, lumayan penyengat. Gerah poll. Ah, belum bisa keliling ke danua Ragunan, sudah ada pengumuman, pengunjung diharap keluar karena sebentar lagi Taman Margawasatwa akan segera tutup pukul 16.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar