Bulan Ramadan asiknya berburu kulineran. Kalau sore, hampir di pinggir jalan raya banyak sekali yang berjualan menu buka puasa. Jangankan di jalan raya, di gang-gang saja, berjimbun orang berjualan. Tapi bulan Ramadan tahun ini, sedikit menyisakan duka bagi para pedagang. Awal puasa, hampir lima hari, hujan tiada henti. Barang dagangan banyak yang tidak laku karena tidak ada pembeli. Orang ke luar rumah aja enggan. Takut kebasahan pastinya.
Ya itulah lika-liku bagi pedagang. Kadang laku, kadang tidak. Kadang barang dagangan abis, kadang masih sisa. Kadang untung, kadang buntung atau kadang hanya bisa balik modal. Setiap profesi pasti punya cerita tersendiri. Woih, saya sok tahu aja ya. Kayak pernah jadi pedagang saja. Eits, jangan salah, saya juga menekuni dagang lo. Dagang apa? Dagang omongan. Dasar kutukupret, itu mah orang ngibul.
Dilanjut cerita kulinerannya ah. Selama Ramadan, saya lebih sering jajan. Ya karena tergiur dengan penampilan makanan yang dipajang di atas meja. Dari gorengan, kolak, es jus atau es buah dan sebagainya. Kalau lagi puasa, lihat makanan seperti itu, sungguh menggoda selera. Inginnya borong semuanya. Kayak orang lagi rakus gitu, tapi nanti giliran saatnya buka puasa, minum air putih segelas saja sudah kenyang banget.
Nah itulah lika-likunya orang lagi puasa. Busyet dah, dari tadi kok lika-liku melulu. Emang tidak punya kosa kata yang lainnya apa? Apa memang dasarnya perbendaharaan kosa kata yang minim? Wah pertanda kurang wawasan, alias kurang banyak membaca buku. Kayaknya perlu disekolahkan lagi. Ambuhlah, terserah yang menilai. Bikin tensi darah naik saja.
Tapi memang benar ya, jika ekonomi lagi bermasalah. Hati terlalu sensi, terlalu mudah tersinggung. Ada omongan miring sedikit saja, langsung baber, bawa perasaan. Beda halnya jika lagi punya duit banyak, di rumah juga beras berkarung-karung, belum lagi stock makanan ringan tersedia. Ada omongan semiring apapun, tidak begitu ngefek. Justru dibawa joget. Bahkan tetap bisa tertawa terbahak-bahak. Duh iley, pengalaman pribadi ya?
Tu kan, jadi jauh pembicaraan. Bicara soal kulineran jadi terkesampingkan. Hampir satu minggu ini, saya sering main ke perumahan kavling Bumi Kahuripan. Ada acara apa? Ya hanya sekedar main. Ingin menghilangkan rasa suntuk, ingin mencari pemandangan baru. Siapa tahu nanti bisa kenalan dengan gadis cantik asal Bekasi. Gadis yang mau saya ajak jadi permaisuri. Wow, ngaca-ngaca!
Saat main ke perumahan kavling Bumi Kahuripan, kalau menjelang masuk sholat. Saya singgah di Masjid Al Fath. Masjid yang masih dalam tahap pembangunan. Saya sendiri tidak tahu, kapan sekiranya masjid tersebut akan selesai pembangunannya. Oh berarti ini masjid baru ya? Betul sekali. Masjid Al Fath adalah masjid baru. Bagi yang ingin berdonasi bolehlah! Biar masjid ini bisa cepat selesai ,bisa segera terwujud sehingga jamaah akan lebih terasa aman dan nyaman.
Eh itu cerita kulinerannya kenapa tidak dilanjutkan. Di Masjid Al Fath Bumi Kahuripan, setiap sore menjelang berbuka puasa ada pasar Ramadan. Tapi jangan membayangkan pasar Ramadan yang banyak penjualnya. Kalau saya perhatikan, hanya ada sekitar lima pedagang yang stand di sana. Pastinya warga sekitar masjid Al Fath.
Saya pun sempat berbincang-bincang dengan ibu pedagang yang ada di sana. Eh tapi kok saya lupa menanyakan namanya. Saat itu ibu ini sibuk dengan anak kecilnya yang lagi merengek minta manja. Jadi saya juga sungkan jika mencerca banyak pertanyaan. Entar saya dikiranya lagi bawel, laki yang banyak omong.
Berdagang di depan Masjid Al Fath Bumi Kahuripan tidak dipungut biaya, alias gratis. Pengurus masjid atau takmir masjid dengan senang hati menyediakan lapak bagi warga sekitar yang ingin membuka usaha selama Ramadan. Pastinya dengan harapan bisa membantu perekonomian warga sekitar. Ide yang hebat! Oh iya sampai lupa menyertakan alamat Masjid Al Fath Kavling Bumi Kahuripan yaitu di Jalan Bawal Raya no 13-14, Rt 004, Rw 050, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Wah pengurus mesjidnya baik banget...mau ngasih tempat buat berdagang selama bulan puasa...semoga semua dapet pahala,yang berjualan juga berkah dagangannya laris manis...amiin.
BalasHapusThanks for your sharing
BalasHapusIhhh bener mas. Awal puasa kemarin kasian banyak yg ga laku krn hujan trus kan. Semoga lah para pedagang ini laris manis jualannya. Aku sendiri sesekali beli. Apalagi kalo dpt tugas dr rt utk sediain takjil buat mesjid, lbh milih beli di tempat begini. Aku ga repot, mereka juga dpt rezeki
BalasHapus