Kepala lagi pening lur! Pening mikirin nasib atau kondisi negara yang tidak kunjung membaik. Khususnya tentang hal harga sembako yang kian tidak terkendali. Wah sebentar lagi mau puasa, kenapa semuanya serba berubah harga. Sedangkan pendatapan atau income segitu-gitu saja. Bahkan bisa dikatakan, pendapatan makin turun. Kalau begini, seperti pepataha kuno, "Besar Pasah Daripada Tiang". Pengeluaran lebih gede daripada pemasukan. Dompet makin meriang dan kusut. Pikiran jadi semrawut, wajah makin kecut. Untuk senyum pun makin...? Ah tidak perlu dijawab!
Hahaha..., kata-kata pembuka diatas sok banget ya. Sok jadi orang penting. Sok pikirin negara segala. Hidup itu dibawa santai saja. Hidup itu dinikmati dan dijalani. Mikir yang sewajarnya saja, tidak perlu dibawa berat. Entar kalau sakit, siapa yang rugi? Pastinya diri sendiri kan? Orang lain pasti hanya bilang, ikut sedih dan ikut prihatin. Atau bahkan, orang lain justru gembira melihat kamu menderita. Perbanyak syukur, memandang hidup dari segi nikmatnya saja. Kalau bahasa gaulnya, selalu berpikir positif.
Begini lur! Lagi asek-aseknya melamun, plus meratapi nasib. Eh datang teman, ngajak untuk menghadiri acara tunangan sahabatnya. Mungkin teman saya itu mengerti jika saya lagi sedih. Makanya dia, mengajak saya untuk mencari hiburan. Tapi ya itu, uniknya mencari hiburan di acara hajatan tunangan. Herannya, saya juga tidak menolaknya. Langsung mengiyakan! Siapa tahu, nanti disana acara makan-makan juga. Kan lumayan numpang gratisan, menghemat budget bulanan. Wow semprul!!!!
Saya pun berbisik-bisik dengan teman. Ya penasaran, siapa nama calon yang mau tunangan. Masak iya, datang ke sebuah acara tunangan tapi tidak tahu atau tidak kenal siapa yang mau tunangan. Namanya Wahyu dan Indy. Nama yang bagus sekali. Sesuai dengan orangnya, ganteng dan cantik. Bikin saya salut dan kagum.
Untung saat itu saya tidak lupa membawa handphone, sehingga saya bisa bergaya kayak tukang photographer. Dan kebetulan juga, saat itu tidak ada yang mengabadikan acara hajatan tersebut. Sehingga saya bisa lebih leluasa mengambil sudut pandang tanpa ada gangguan atau kendala. Walau sempat ada pertanyaan, "Dari keluarga mana nih?" Hahaha, nasib orang asing yang bergaya penting.
Alhamdulillah, juga seh. Kedua keluarga besar ramah-tamah. Murah senyum. Suasana pertemuan keluarga besar jadi cair tidak ada ketegangan. Mungkin yang tersipu malu hanya dua insan yaitu Wahyu dan Indy. Malu dan senang, mungkin bercampur satu. Malu karena dilihat orang banyak dan senang cinta mereka direstui keluarga.
Acara tunangan diawali dengan kata sambutan dan keinginan dari tamu atau keluarga besar dari Wahyu. Ya pastinya keinginan untuk mengikat si Indy. Atau ingin melamar si Indy. Ingin menyatukan kedua keluarga besar dalam ikatan pernikahan antara si Wahyu dengan si Indy. Terus apa jawaban dari si Indy, selaku pihak dari perempuan? Menolak atau menerimanya? Keluarga perempuan menyerahkan sepenuhnya kepada si Indy, apakah menerima atau menolaknya. Dan saya dengar jawaban dari si Indy, "Saya Terima!" Spontan, semua tamu ikut bergembara dan tertawa. Alhamdulillah!
Keluarga besar Wahyu, juga meyerahkan seserahan sebagai keseriusannya dalam meminang si Indy. Dan keluarga si Indy juga dengan senang hati menerima seserahan tersebut. Dilanjut dengan doa dari Pak Kyai, sebagai rasa syukur, karena acara berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapanan. Saya pun ikut mengaminkan.
Setelah acara doa ngapain? Yeee, orang kok tidak sabaran. Terus bertanya, sampai saya kebingungan merangkai kata. Sesekali saya dikasih jeda buat mikir. Kalau begini, isi kepala bisa ngeblank mendadak. Tu akibat sok mikirin negara, hahaha. Selesai doa pastinya acara makan-makanlah! Nah ini acara yang saya tunggu-tunggu. Kebetulan juga, perut juga lagi sambat minta dimanja!
Tanpa mikir panjang, saya pun ambil piring terus makan. Menu kesukaan saya pula, makan jadi lahap. Nikmat sekali. Super kenyang. Badan yang awalnya lemes karena kelaparan, kini strong kembali. Acara tunangan yang penuh hikmat. Bikin iri bagi yang jomblo. Selamat ya, semoga sukses selalu sampai kepelaminan. Ditungu juga undangan resepsinya.
Mudah-mudahan acarnya lancar sampai ke pelaminan..amiin...udah kenyang badan langsung fit ya..gak pusing lagi haha.. ngomong "fotografer nya yang mana..motoin orang terus tapi gak keliatan kalo di foto๐
BalasHapusbiasanya mas djangkaru ni kalau ada acara lamaran yang kasih sambutan...tapi kali ini kebagian motret aja ya hehehe...aku ngguyu tiap kali baca di sini deh...btw semoga acara lamaran hingga hari H Indy dan Wahyu dimudahkan urusannya..Aku jadi salfoks, bouqet bunganya cantik
BalasHapusCongrulations, thanks for your sharing
BalasHapusWah, kyknya mas Djangkaru lg dpt job nih jd photographer yg lg tunangan gitu deh... hehe.. kan lumayan mas sebagai pendapatan tambahan. ๐
BalasHapusIni yang namanya rezeki tak terduga, Mas.
BalasHapusLagi pusing mikirin negara dan harga-harga yang pada pindah tempat, ada yang ajak makan-makan...eh bukan ajak menghadiri acara tunangan...
Sudah ah Mas lupakan dulu saja keruwetan hidup ini, nikmati saja sajian menu makan yang disediakan tuan rumah.
Salam,
Jika ditanya pada si Indi dia menolak gimana ya. Hehe.... Pasti dia nerima. Semoga si jomblo cepat menyusul.
BalasHapusBaca ini jd inget masa2 lamaran juga ๐คฃ. Pernah diksh tahu tuh ama sepupu, kalo ditanya lamaran mau ditrima atau ga, jgn langsung jawab mau ๐. Lah piye, masa mau jual mahal hahahahah. Udh ada acara resmi gitu๐
BalasHapussetuju kang, ngejalanain yang simple efektif dan bisa terealisasi lebih baik dari pada mikirin hal - hal yang berat tapi nggak terealisasi
BalasHapus