Saya itu memang sukanya kulineran, suka jajan. Ya hanya sekedar ingin menikmati hidup atau menikmati kesehatan. Mumpung masih diberi kemampuan, apa salahnya memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Sesekali memang harus memanjakan diri, membahagiakan diri sendiri. Selagi mampu, iya kagak? Iya dah!. Favorit kulineran saya adalah menu bebek. Biasanya saya beli menu bebek ala Madura. Mungkin saya sudah sering mengulas kulineran bebek Madura.
Kali ini saya ingin membahas Bebek Goreng Jawa. Wow boleh juga tu. Sudah lama saya tidak mampir ke warung bebek Jawa yang berada atau mangkal di Pasar Proyek Sukapura, Jalan Manunggal Juang, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Warung ini hanya menggunakan gerobak, dan mangkalnya hanya sore hari sampai malam. Sampai dagangan abis.
Saya sendiri juga tida tahu, entah kenapa tiba-tiba motor saya berhenti di depan Warung Bebek Goreng ini. Dan tiba-tiba ingin beli. Dan saya baru sadar, bahwa warung ini, dulunya langganan saya dan dulu saya sering beli. Ah mungkin karena saya ingin atau kangen dengan menu bebek goreng jawa ini. Ah kalau bicara soal daging bebek, satu ekor saya bisa abis sendirian. Bahkan kurang, dasar rakus saya ya.
Sebenarnya menu atau daging yang dijual tidak hanya bebek, ada daging ayam dan daging burung puyuh. Tapi yang terkenalnya memang daging bebek. Abang ini berjualannya sudah cukup lama, sekitar tahun 2000-an. Jadi hampir semua orang daerah Sukapura mengenal abang penjual ini. Tapi saya sendiri sempat lupa menanyakan namanya. Abis keburu ada pembeli datang. Takut mengganggu pelayanannya.
Saya memperhatikan cara abang ini melayani pembeli. Benar-benar sat set, cepat sekali. Mungkin sudah menjadi profesinya. Cara potong daging bebeknya juga super lihai. Sehingga pembeli tidak perlu menunggu lama. Tidak ada istilahnya tawar menawar harga. Mungkin sudah sama-sama tahu, atau mungkin pembelinya juga sudah sering beli. Daging yang sudah dipotong-potong harganya lima ribuan. Dan daging bebek separuh, harganya berkisar lima puluh ribu rupiah. Sangat terjangkau.
Pembeli tinggal memilih potongan daging bebek yang diinginkan. Selanjutnya nanti abang penjualnya akan menggorengnya di wajan besar. Mau kering atau setengah kering, sesuai dengan keinginan. Kalau saya sukanya daging bebek yang digoreng kering. Lebih renyah dan lebih mak krius. Pastinya setiap orang punya selera yang berbeda-beda ya.
Terus bumbunya apa? Apa mirip dengan bebek goreng olahan warung Madura? Wah beda sekali. Yang namanya bebek goreng, pasti daging bebeknya hanya sekedar digoreng. Eits, tapi jangan salah dulu. Sebelumnya daging bebek sudah diolah dan dikasih bumbu terlebih dahulu. Selesai digoreng nanti dicocol pakai sambal. Mantan dan nikmat sekali. Makan pakai nasi hangat, lengkap sudah!
nah ini nih kuliner kesukaanku, bebek goreng. Bentuknya utuhan gitu ya...kayak ayam joper tapi kali ini bebek. Bebek itu aku suka soalnya kulitnya padat hwahahha...palagi digoreng model bebek goreng basah..maknyus tenan iku, lalapnya timun disigari sama sambel dan kemangi.
BalasHapusKalo sudah berjualan sejak 2000 dan masih eksis sampai sekarang, berarti Bebek goreng Jawa memang enak.
BalasHapusKalo ngga enak pasti setahun dua tahun juga sudah tutup, seperti makanan yang viral.
Maknyus...saya paling suka gorengan yang garing kriuk kriuk... Kalau dekat bisa jadi langganan juga ni...
BalasHapus