Stock warung Madura lebih lengkap jika dibandingkan dengan warung pada umumnya. Maka jangan heran, jika warung madura didepannya berjejer dengan barang-barang dagangannya. Ya sepintas mirip warung agen gitu. Dari beras, minyak, telur dan yang lainnya. Atau yang menjadi ciri khas umumnya, warung Madura melayani bensin eceran. Bahkan, rokoknya saja berani menyadiakan aneka merk. Kalau warung lain, pastinya hanya merk yang sekiranya laku.
Kenapa Warung Madura bisa senekat itu modalnya? Pertanyaan yang menarik. Saya pun pernah melakukan survai kecil-kecilan. Survai cukup lama dan survai ini hanya sekedar obrolan sepintas. Memang dasarnya saya suka ngobrol dengan pemilik warung. suka nongkrong depan warung. Dan sok akrab dengan pemilik warung. Pokoknya sok-sokan gitu dah, hahaha.
Dulu, untuk mencari warung sedikit kesulitan. Orang masih enggan untuk membuka usaha warung. Orang lebih suka menjadi karyawan pabrik. Dan dulu juga, minimarket tidak semarak ini ya. Eh kini jarak merapa meter ada minimarket. Jaman memang berubah, masyarakat makin dimudahkan dengan adanya warung-warung yang menjamur. Kontrakan hanya lima kamar, ada warungnya juga. Jarak warung kini hanya dalam hitungan berapa langkah.
Umumnya warung Madura sistemnya setor, bagi hasil. Ada juragannya gitu dah. Kalau yang sistem setor mudah sekali cirinya, ada pergantian penunggu warung. Beberapa bulan, nanti akan berbeda yang jaga warung. Berapa bulan sekali pergantian menjaga warung? Saya sempat juga menanyakan hal tersebut, tidak ada kepastian. Bahkan bisa berbulan-bulan. Tergantung kesepakatan sesama temannya. "Enak mana, usaha di Jakarta atau di kampung (Madura)?", saya juga sempat melontarkan pertayaan ini ke salah satu penjaga Warung Madura. "Namanya kerja, tidak ada yang enak mas!", Jawabnya.
Kalau lagi tidak menjaga warung di kota besar, di kampung punya usaha apa mereka? Umumnya kerja serabutan atau sebagai petani. Ciri kedua dari warung Madura yang sistemnya bagi hasil, kalau beli barang buat dagangan warungnya punya agen khusus. Agen khusus ini umumnya adalah pemilik utama Warung Madura tersebut. Itu hanya sepintas ciri-ciri Warung Madura, tidak bisa dijadikan patokan utama.
Saya juga punya teman asal Madura yang mendirikan usaha warung. Semua modal belanjanya dari kantong pribadi. Jadi tidak ada istilah bagi hasil. Untung dan rugi dinikmati sendiri. Bangkrut ditanggung sendiri, untung juga dirasakan sendiri. Dan tidak ada pergantian penjaga warung. Cukup bergantian dengan suami atau istri, sesekali yang jaga anaknya. Barang dagangannya juga berani lengkap, komplit. Wah hebat, pekerja keras! Warung Madura buka 24 jam, tutup kalau ada kiamat kubro. Kalau ada keperluan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan, semisal sakit atau istrinya lahiran di rumah sakit.
Disini juga warung Madura buka 24 jam. Pernah mau sholat subuh di masjid lewat toko Madura, beneran udah buka.
BalasHapusSelamat hari raya idul Fitri, minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.🙏🙏🙏
Di sini ada toko Madura dan memang murah meriah harganya, cuma toko orang lain jadi sepi. Kasian tapi mau gimana lagi.
BalasHapusciri2 warung madura itu bagaimana min? karena aku belum tahu, tahunya warung ya warung aja hehe
BalasHapusItu sistem bagi hasilnya warung Madura bagaimana ya? Apakah Fifty-Fifty.
BalasHapusWow, lengkap amat nih isi Warung Madura. Mana bukanya 24 jam. Kalau butuh apa-apa langsung beli aja di sini. Harganya bersahabat, kan?
BalasHapuswhahahahahaha, ulet dan gigih ya mereka :D. di rumahku ada 1.. tapi yg tahu anak2 ;p. aku emang ga pernah belanja di warung sekitar rumah, krn terbiasa beli bulanan di supermarket. anak2 msh jajan di warung madura utk beli snack biasanya. dari mereka aku tahu ada bbrp warung sekitaran rumah. warung madura, ada juga warung batak hahahahha. selama ini aku pikir ya krn yg punya orang batak dan madura
BalasHapusBenar-benar lengkap warungnya. Dan hebatnya 24 jam. Mengalahkan Alfa Midi.
BalasHapusEnak juga ya. Jualan tanpa modal pribadi. Bagi hasil, rugi ditanggung bos pastinya. Tapi bagi calon penjual tidak mudah juga mendapat peluang.
BalasHapus