Bisnis Sewa Ondel-Ondel Betawi Semakin Ramai demi Mempertahankan Kerasnya Hidup di Kota Jakarta

Djangkaru Bumi

Budaya

6 Komentar

Kerasnya kehidupan di Kota Jakarta semakin terasa ya. Apalagi semenjak pabrik-pabrik besar yang dianggap menyumbang polusi udara tidak boleh keberadaannya. Banyak pabrik-pabrik besar yang hengkang dari Jakarta. Ada yang pindah ke negara lain. Dan ada yang pindah ke daerah yan masih dekat-dekat dengan Jakarta, semisal Bekasi, Tangerang atau Cikarang. Seandainya masih ada pabrik besar di Jakarta, umumnya keberadaannya di kawasan tepi Jakarta.

Hengkangnya pabrik besar di Jakarta, terasa banget, era Presiden Ibu Megawati. Ya ya, semenjak Pak Soeharto tidak berkuasa lagi, Jakarta bukan primadona lagi sebagai tempat merantau. Konon katanya perputaran duit Indonesia yang paling besar ada di Jakarta. Era Pak Soeharto, bisa mencapai 70% perputaran uang nasional. Mungkin sekarang turun drastis. Karena di daerah-daerah sudah pada makmur. Pembangunan semakin merata. Jika ingin kaya, tidak perlu merantau ke Jakarta lagi.

Ondel-Ondel Digotong

Nah dengan banyaknya pabrik yang hengkang dari Kota Jakarta ini, menjadi masalah serius bagi warganya. Mencari pekerjaan sulit. Seandainya ada pekerjaan sistemnya kontrak. Setelah dua tahun kerja, putus hubungan kerja. Bahkan ada yang statusnya, karyawan kontrak selamanya. Hampir jarang ada perusahaan yang menjadikannya karyawannya sebagai pegawai tetap. Entah kenapa bisa begitu ya?

Setiap ada pemilihan Gubernur, pemilu Gubernur. Kayaknya hampir tidak ada yang menjanjikan lowongan pekerjaan bagi masyarakat Jakarta. Pernah ada seh, tapi realisasinya membuka kesempatan kerja, minim sekali. Ya memang, mendirikan perusahaan tidak semudah yang dibayangkan, sebulan langsung berdiri, hehehe. Calon-calon gubernur umunya hanya program mengatasi kemacetan dan banjir Jakarta. Ah semoga saya yang salah!

Nah, agar bisa bertahan hidup dengan kerasnya Kota Jakarta. Dan tidak berselamg lama (ramalan saya sih, masih cukup lama perlu tiga generasi Presiden lagi), Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia. Jakart menjadi DKJ, Daerah Khusus Jakarta. Entah nanti khususnya dimana ya. Aduh, kenapa sampai mikir sejauh itu ya. Mikirin urusan dapur ngebul di rumah saja, pusingnya setangah mati, hahaha.

Eh kelanjutan demi kerasnya Kota Jakarta itu bagaimana? Kini semakin ramai bisnis sewa Ondel-ondel Betawi. Banyak Ondel-Ondel dijadikan alat pengamen. Katanya Jakarta ingin mengembalikan marwah Ondel-Ondel Betawi, tapi kenyataanya? Peraturan itu hanya sesaat. Setelah itu? Anda bisa sendiri menilainya.

Memang sih, pemerintah tidak bisa selayaknya melarang Ondel-Ondel Betawi dijakan alat pengamen. Tidak boleh ada pelarangan, selama pemerintah itu sendiri belum mampu menciptakan lowongan pekerjaan bagi warganya. Atau dengan maraknya ondel-ondel pengamen, bisa menjadi indikasi bahwa pemerintah gagal mensejetarahkan warganya? Alah, ini asumsi yang ngawur dan keblinger. Jangan  berprsangka buruk terhadap pemerintah. 

Ondel-ondel Betawi yang tanpa kru musik, itu yang dilarang. Bukan semua ondel-ondel keliling dilarang ya? Ondel-ondel dengan pegiring alat musik, justru sangat bagus, dan super menghibur. Tidak hanya menghibur tarian ondel-ondelnya saja. Tapi juga musiknya itu lo, super keren banget. Lagu-lagu Betawi, ikut terpopulerkan keberadaannya. Sehingga, anak-anak tidak asing dengan lagu kicir-kicir atau gambang kromong Betawi.

Kalau Ondel-ondel Betawi Mewah selayaknya diapreasi dan diberikan ruang pertunjukan. Pemerintah sering menanggap gitulah. Apa itu Ondel-Ondel Betawi Mewah? Itu lo, Ondel-Ondel yang penampilannya keren banget. Dihias dengan apik, rambur ondel-ondel yang lebat, pakai kustum baju yang bersih dan menawan.  Plus ada kru (pemain) musiknya. Ondel-ondel joget tambah semangat saat diiringi musik. Atraksinya super memukau. Bikin decak kagum penonton.