Buku Panduan Ngeblog Kini Tinggal Wordpress, Selebihnya Tentang Buku Panduan Youtube Kok Bisa ya?

Djangkaru Bumi

Budaya

5 Komentar

Lama banget tidak pergi ke toko buku, Khususnya ke Toko Buku Gramedia. Ah ada rasa kengen, iseng-iseng ingin mengobati rasa jenuh. Kalau terlalu lama di kamar, ada rasa suntuk juga. Pikiran jadi beku, tidak mau cair. Mirip batu es yang terlalu lama di taruh di kulkas atau freezer. Semakin lama air menjadi keras dan terus bertambah keras, hahaha. Hidup memang perlu hiburan, tidak ada salahnya cuci mata demi mendapatkan suasana baru.

Sekarang sudah zamannya serba susah, kalau terlalu dibuat susah tidak bagus bagi kesehatan. Waktunya kerja ya kerja, waktunya istirahat ya istirahat dan waktunya tidur ya tidur. Gajah saja, yang badannya gede dan jatah makannya banyak sekali, jika waktunya tidur ya tidur, hahaha. Intinya bagiamana hidup ini dinikmati dan disyukuri. Jangan terlalu banyak angan-angan. Betul kagak?

Pada dasarnya pula, setiap orang atau setiap manusia sudah punya jatah rezeki dan derita tersendiri. Ada orang yang dikasih duit melimpah tetapi orangnya sering sakit-sakitan. Ada orang yang dikasih duit terbatas, eh punya anak banyak. Ada orang yang berpendidikan rengah, justru punya perusahaan, sedangkan yang orang yang punya pandai bergelar S2 justru jadi anak buahnya. Manusia hanya disuruh berikhtiar dan disuruh menerima takdir, alias qodho dan qodar.

Waduh, saya kok seperti orang alim alias orang berilmu saja, gayanya menggurui sang pembaca budiman, hehehe. Jangan-jangan admin sendiri yang lagi galau, hahaha. Oo Oo kamu ketahuan! Kagak ah, saya selalu berusaha menenangkan hati dan pikiran. Jangan sampai ada kekeruhan dalam hati, tapi yang namanya manusia, kadang ada rasa was-was itu muncul seh. Tapi tak apalah ya, masih tergolong  wajar.

Eh itu gimana cerita kelanjutannya di Toko Buku Gramedia? Ok lah. Semenjak, gadget khususnya handphone yang merajalela, plus dengan harga terjangkau pula. Orang akan lebih demen pegang hape dari pada membaca buku. Orang akan lebih senang mencari informasi lewat google atau media sosial, semisal facebook atu tiktok yang mulai booming lagi. Membaca buku dirasa kuno dan ribet.

Tinggal ketik atau lewat suara, informasi yang kita inginkan akan muncul di layar hape. Kalau lewat buku, harus buka lembaran demi lembaran, itu pun belum tentu ketemu. Nah itulah yang membuat toko buku sepi, dan ada toko buku yang sudah tutup duluan. Belum lagi dengan orang yang lebih suka belanja online, menambah keterpurukan bisnis toko buku konvensional.

Eh yang menarik bagi saya. Kenapa kini hanya tinggal buku panduan ngeblog wordpress? Buku panduan ngeblog blospot kemana ya? Di laci atau di rak buku tidak ada yang terpampang/terpajang sama sekali. Apakah ini pertanda ngeblog di blogspot mulai runtuh wibawanya? Apakah benar adanya google akan menghapus blogspot? Walau berita ini sudah santer lama beredarnya. Eh saya sendiri sudah banyak mengeloksi buku pandauan blogspot lo. Bahkan sampai lupa jumlahnya, hehehe.

Buku panduan menjadi youtube, justru berderet-deret. Kayaknya youtube menjadi primadona. Kini menjadi Youtuber lebih digandruingi daripada menjadi Blogger (Narablog). Mudah dipelajari dan perangkat yang digunakan cukup handphone kamera. Beda halnya jika ingin menjadi Narablog, laptop atau komputer PC harus punya untuk mempermudah ketik-ketik. Harus pandai merangkai kata-kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf.

Nilai iklan juga beda. Maka jangan heran, jika banyak Blogger yang susah cair adsensenya. Susah menembus 100 dolar, sudah begitu iklannya bikin berat daya loadingnya. Artikel sponsor juga mulai sepi. Ah beda halnya jika iklan di youtube, asek banget. Dan kini, generasi Z lebih suka mencari informasi lewat Youtube dibandingkan lewat mesin pencari/penelusuran semisal google chrome. Bagaimana, minat dan tertarik menjadi Youtuber juga?