Usaha apapun jika sudah menemukan jalannya, akan kelihatan enak dan menyenangkan. Memang awalnya semua usaha dicoba dan diwujudkan. Tidak hanya dalam angan-angan, ingin usaha tapi terlalu banyak perhitungan. Terlalu memikirkan untung dan ruginya. Selalu menganilisis perkembangan dan minat pasar. Hari ini musim ini, prospeknya jualan ini. Hari besok jualan itu, karena yang punya prospek cerah jualan itu. Terus begitu,,,,terlalu banyak ini dan itu.
Kadang kalanya, jadi orang pandai dan orang tahu itu ada titik kelemahannya juga. Terlalu banyak main kalkulator dan terlalu main pertimbangan. Yang akhirnya akan mudah menimbulkan kegamangan. Beda halnya dengan orang yang sedikit ilmu. Pokoknya maju ya maju, soal rugi urusan nanti. Mana tahu usaha itu akan membuahkan hasil dan tidaknya, jika tidak dijalani. Nekat mati aja dah.....
Aduh, saya kok jadi sok tahu ya. Tapi memang kalau kita perhatikan, memang betul adanya. Orang-orang yang sukes tersebut, awalnya memang modal nekat dan yakin aja. Mungkin dari faktor segi jenjang pendidikan tidaklah begitu tinggi. Eh justru yang berpendidikan tinggi jadi buruh atau karyawannya. Kadang hidup ini memang lucu. Soal rezeki memang urusan Tuhan, bukan urusan orang pandai atau orang pintar ya. Manusia hanya disuruh berikhtiar saja.
Semakin kesini saya kok mirip fufufafa, hahaha. Sekarang lagi ramai soal fufufafa, super heboh. Ya manusia lur, kadang menuntut terlalu berlebihan. Ingin punya memimpin yang bersih dan stetril dari dosa-dosa dan kesalahan masa lalu. Pokoknya ingin punya pemimpin yang tidak boleh salah. Tapi tidak apa-apa seh, semua itu kan sekedar keinginan. Nah kalau lagi lapar?
Kalau lagi lapar ya, inginnya makan. Begitu aja kok repot. Hidup itu dibikin enjoy dan santai aja ya? Kalau lapar ya makan. Yang ngurusin fufufafa biarin saja, mungkin saja itu sudah menjadi bagian ladang rezekinya. Atau mungkin mereka memang benar-benar tahu akan ufufafa itu sendiri. Sekarang banyak berita hoaks, kalau tidak pandai-pandai menyaring informasi akan menimbulkan sebuah fitnah. Yang ada mah menambah dosa. Alah, saya sok berlagak alim, hahaha.
Aduh jadi tambah lapar. Ya sudahlah, cari makanan ringan saja. Apa itu? Cari bubur ayam. Bubur ayam keliling. Bubur Ayam Bang Rohmat. Penjual Bubur Ayam yang tergolong laris manis. Baru buka saja, kadang sudah antri panjang. Khususnya jika buka di pagi hari, harus sabar menunggu.
Bang Rohmat ini sudah cukup lama berjualan bubur ayam. Lebih dari sepuluh tahunan. Area wilayah kelilingnya hanya sekitar tempat kost atau tempat tinggalnya, yaiitu di sekitar Gang SMA 83 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Itu pun hitungan beberapa jam, sudah habis dan pulang. Jam berapa buka bubur ayam Bang Rohmat? Pagi dan sore.
Oh berarti kelilingnya hanya pagi dan sore saja ya? Betul sekali. Pagi sekitar jam enaman, sampai jam 9 sudah abis. Nanti dilanjut sore, sekitar jam empat keliling lagi dan setelah bakda maghrib baru pulang. Harga buburnya juga murah dan bervariasi, terserah pembeli maunya berapa. Pokoknya tetap dilayani dengan ramah. Tidak hanya menjual bubur ayam saja, tapi juga menjual sate. Entah itu sate ayam maupun sate telur puyuh.
Apa resepnya bisa punya usaha selama itu? Tetap mempertahankan cita-rasa. Kualitas bahan yang prima. Dan tidak kalah pentingnya, memberikan pelayanan yang ramah, super bergaul. Sebagai penjual, tidak boleh galak dan sinis. Ada yang suka bubur ayam?
Ah bubur ayam...
BalasHapusIni mah sarapan favorit saya Mas. Usai letih berjalan kaki, makan bubur ayam mantap pisan deh...
Salam,
Saya jadi ingin tau bagaimana rupa bubur ayamnya. Apa ada beza dengan bubur ayam di Malaysia? 😃
BalasHapusKenapa bahas dududada eh fufufafa juga mas.😂
BalasHapusBubur ayam salah satu makanan favorit buat sarapan, sayang nya punya bang Rohmat jauh di jakarta Utara.
Sarapan yang sering saya beli ini mah....kalau resepnya enak..biasanya pembeli akan datang lagi dan lagi.
BalasHapusSuka bangetttt 😄. Tp aku suka yg style Chinese mas. JD buburnya sendiri ga usah diksh kecap, kuah dll, udh gurih kaldu banget. Kalo yg gerobak biasanya kan hrs dicampur kuah atau kecap. Aku kurang suka yg begitu
BalasHapusMasakan kalau ikhlas dan sedap... Puluhan tahun pun pasti lagi di cari..
BalasHapusaku belum nemuin penjual bubur ayam pake gerobak yang dijajakan keliling seperti ini di kotaku, adanya modelan yang depot, jadi kita yang nyamperin depotnya
BalasHapusbubur ayam aku suka, tapi ga sering juga makannya, biasanya kalau pas lagi pengen aja atau pas badan merasa ga enak makan nasi
Sumber rezeki yang Allah titipkan buat Bang Rohmat...cuma jual bubur tapi boleh bertahan puluhan tahun
BalasHapus