Saya sangat senang sekali, jika setiap ada hajatan Pemerintah mendapatkan kesempatan untuk meliputnya. Khususnya dalam hajatan kebudayaan. Kearifan lokal, maupun kesenian daerah harus lebih banyak mendapatkan ruang untuk tampil. Ya diharapkan generasi tetap bisa mengenal akan kekayaan budayanya. Ttidak hanya mengenalnya, pastinya juga diharapkan bisa melestarikan budaya nenek leluhurnya.
Dengan gempuran arus informasi yang makin liar, dan bisa dikatakan pemerintah sepertinya juga ngos-ngosan melawan budaya asing tersebut. Mau tidak mau harus ada gebrakan yang lebih berani. Kebudayaan lokal ditampilan dan lebih sering dipertunjukan ke masyarakat. Jangan hanya sekedar lewat buku maupun lesan saja. Kurang mempan!
Alhamdulillah, kemarin dapat undangan tidak resmi. Menghadiri Festival Budaya Ujungan Marunda Jakarta Utara. Saya mendapatkan informasi dari teman. Dan saya bisa katakan sebagai tamu undangan gelap, hehehe. Maka tidak heran, saat saya melakukan pemotretan ada yang memandang saya dengan mata aneh. Mungkin dianggap ngerecokin atau mengganggu.
Tapi itu tidak menjadi soal, hal yang wajar jika saat melakukan sesi pemotretan. Semua ingin mengambil gambar dari sudut pandang sebagus mungkin. Apalagi jika memotretnya menggunakan kamera hape, sedikit kesulitan. Mau tidak mau ya harus dari jarak dekat. Belum lagi berhadapan dengan sinar cahaya matahari. Kalau tidak sepandai mungkin, hasilnya gelap.
Semur Jengkol Band |
Festival Budaya Ujungan Marunda ini tergolong meriah dan mewah. Dihadiri ketua Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, yaitu Ibu Cucu Ritasari. Dihibur musik dari band Semur Jengkol. Belum lagi peserta Parade Budaya NAWASENA, Menata Warisan Budaya Nusantara. Saya kagum dengan emak-emak ini, semangat betul. Kustum bajunya juga unik.
Nah kalau ada Hajatan Betawi tanpa ondel-ondel rasanya kurang lengkap ya? Ondel-ondel sepertinya menjadi hal yang wajib. Apalagi setelah ondel-ondel menjadi icon resmi suku Betawi. Dengan adanya Ondel-Ondel Betawi, Festival Budaya menjadi lebih seru. Mampu menjadi daya tarik masyarakat untuk hadir dan menyaksikan festival tersebut. Wah, anak-anak dijamin senang.
Festival Budaya Ujungan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara menggunakan atau menyewa Ondel-Ondel dari Sanggar Team Shar. Sanggar yang beralamat di Semper. Aduh, saya kok ya lupa menanyakan alamat lengkapnya. Sedangkan saat itu saya berjumpa langsung dengan pemilik sanggarnya. Maklum, faktor umur, hehehe. Sanggar Team Shar memang tergolong tersohor untuk di wilayah sekitar Semper.
Alhamdulillah, semakin kesini pemilik sanggar ondel-ondel semakin diperhatikan. Pokoknya Ondel-Ondel Betawi harus dijaga marwahnya. Jangan sampai menjadi icon khusus hanya sekedar buat ngamen. Pemerintah harus sering mengundang pemilik sanggar untuk tampil. Kalau perlu dibuatkan tempat untuk pentas. Kehidupan seniman ondel-ondel harus dilayakkan.
Alhamdulillah kalo ondel-ondel makin ramai di jakarta kang.
BalasHapusDisini kesenian tradisional seperti jaipong juga masih banyak yang nonton.
setujuuuu... ondel2 betawi itu kan panjang sejarahnya.. sedih kalo cuma untuk dibuat ngamen..
BalasHapusseharusnya orang2 yg anggab aneh pas mas foto2 di sana bersyukur, dpt publisitas begini... coba kalo ga ditulis di blog, ga banyak orang yg tahu ttg parade budaya begini