Acara yang sedikit molor lumayan lama ya, sedangkan saya datangnya dari jam delapan pagi. Ya saya datangnya lumayan pagi, demi menghadiri Gebyar Budaya Tradisional yang diadakan di Komplek Bulog, Jalan Haji Ten, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pada Sabtu, tanggal 30 November 2024. Datang pagi, agar bisa ikut ngarak Ondel-ondel Betawi keliling kampung. Saya kan paling demen banget dengan Ondel-ondel Betawi. Dimana ada pesta Budaya Betawi yang menyertakan pawai Ondel-ondel selama itu dekat ruma, saya akan berusaha untuk ikut menyaksikannya.
Ya semua demi mendapatkan konten Ondel-Ondel Betawi, demi channel Youtube yang saya kelola. Pastinya juga demi mendapatkan bahan berita, hehehe. Wah menyelam sambil minum air. Acara seperti ini, memang harus diberitakan dan disebarkan. Agar masyarakat mengerti dan tahu, bahwa masih banyak orang yang perduli akan budayanya sendiri.
Tidak hanya memperkenalkan budaya Betawi saja. Tapi juga memperkenalak ciri khas kulineran dari Budaya Betawi itu sendiri. Semisal dodol Betawi, kerak telor dan sebagainya. Nah dengan acara gebyar budaya tradisional semacam ini, secara tidak langsung palaku UMKM juga turut terbantukan. Turut dipromosikan. Sehingga terjadi transaksi jual beli. Pedagang senang, keluarnya ikut senang, pengunjung juga ikut senang. Pokoknya semuanya bergembira.
Gebyar Budaya Tradisional Kelurahan Kayu Putih ini telah memasuki yang ke-4 tahun. Saban tiap tahun rutin mengadakan Gebyar Budaya Tradisional. Wah gimana, keren dan hebat bukan? Saya pun salut dengan panitianya, begitu konsiten dan penuh semangat. Yang jelas, acara semacam ini tidaklah mudah. Harus ada kekompakan dan bahu membahu.
Gebyar Budaya Tradisional Kelurahan Kayu Putih mendapat dukungan penuh dari dinas terkait. Pak Lurah, Pak Camat, Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur dan Perwakilan Aparat setempat juga memberikan suport. Tidak hanya itu saja, Pak RW 06 dan Pak RT juga ikut berperan andil. Belum lagi Karang Taruna pemuda-pemudinya yang super kreatif dan penuh inovatif.
Saya sangat terpesona dengan kata sambutan dari Bang Dani, selaku ketua Sanggar Silibet. "Jaga kebudayaan kita, ikutin jamanmu jangan tinggalkan budayamu. Jaman terus berkembang tapi budaya tidak boleh hilang. Kita anak-anak Betawi harus tetap semangat, bagaimana kita terus menjaga regenerasi agar kedepannya budaya itu terus terjaga."
Oh iya, sampai lupa. Acara Gebyar Budaya Tradisional dibuka dan diresmikan oleh Pak Camat Pulogadung. Saya ikut teriak "cakep" saat pak Camat berpatun ria hehehe. " Beli kain katun buat hari raya. Kain diukur sampai kaki.Salam santun, Salam Budaya. Semoga yang hadir di sini panjang umur dan murah rezeki". Dan saya pun teriak kencang, " Amin".
Intin dari sambutan pak Camat adalah beliau sangat mengapriasi kegiatan Gebyar Budaya Tradisional Kelurahan Kayu Putih. Dan terus mendorong untuk tetap semangat, jangan menyerah oleh moderisasi. Setelah acara resmi dibuka, dilanjutkan dengan penampilan penyanyi cantik yang bernama Sandrina. Konon Sandrina ini jebolan acara televisi Indonesia Mencari Bakat (IMB).
Nah, acara pentas dangdut ini yang mendapatkan sambutan luar biasa. Penonton sampai berjoget ria di depan panggung, hehehehe. Yang akhirnya tamu VIP terhalang oleh penonton, dan terpakasa harus pulang lebih awal. Kalau tidak salah, penyanyi cantik Sandrina membawakan lagu sampai empat judul. Dan saya tidak hafal dengan judul-judul lagu tersebut.
Ya, saya pun sempat kecewa. Terus kapan nih ngarak Ondel-ondelnya? Daya baterai sudah menunjukan 33%, yang membuat saya dag-dig-dug. Kalau sampai drop mendadak, sedangkan belum dapat konten pawai Ondel-ondel Betawi. Jauh-jauh datant, tidak mendapatkan apa yang diinginkan, bisa kecewa nih. Itu teriak batin saya.
Setelah bakda luhur, acara Gebyar Budaya Tradisional Kelurahan Betawi dilanjutkan, sempat istirahat agar para pantia bisa menjalankan salat. Selanjutnya acara apa saja? Ada banyak seh, semisal acara dialog kebudayaan dengan Bang Dani, penampilan tari, pertunjukan silat dari perbagai perguruan dan semacaam lenong yang digawangi oleh DBaskom. Kumandang adzan ashar, istirahat kembali.
Nah setelah istirahat Ashar, baru dah pawai Ondel-Ondel Betawi. Ini acara yang saya nanti-nanti. Semoga handphone tidak mati mendadak. Walau ada rasa kecemasan, modal nekat dan adu nasib. Dan Alhamdulillah, daya hape mau diajak kerjasama. Sampai kelar ngarak Ondel-Ondel Betawi, daya hape masih strong. Selesai pawai Ondel-ondel, saya pun langsung ngacir pulang. Mengambil motor yang saya parkir di halaman masjid Salam Al Farizi. Wuzzzz!
Wah menarik sekali Mas acara budaya seperti begini.
BalasHapusBersyukur juga masih ada fihak-fihak yang berupaya melestarikan budaya tradisional semacam ini ditengah gempuran budaya dari luar.
Saya penasaran bagaimana bentuknya dodol betawi asli. Apakah seperti dodol yang selalu ada kalau tahun baru cina ya? Itu juga es dandang india, ah ini makanan seperti bagaimana ya? Yang saya suka yang foto paling bawah, itu yang jualan kerak telur kan? Masih suka saya temui pedagang keruk telur yang suka nongkrong di Lapang Merdeka Sukabumi.
Akhirnya kesampaian juga bertemu dengan pawai ondel-ondel ya Mas...
Salam,
Acara yang sangat menarik dan patut dilestarikan. Sepertinya di kecamatan tempat saya tinggal belum pernah ada acara seperti ini.
BalasHapusAduh bang, kok saya merinding liat yang bawa golok ya
BalasHapusAlhamdulillah banyak pihak yang peduli dengan budaya Betawi, semoga saja lestari.
BalasHapusJadi pengin jajan kerak telor, waktu kecil merantau ke Jakarta kadang jajan itu.