Email: djangkarubumi@yahoo.com

Monumen Pesawat AU di Taman Babek TNI Rorotan Jakarta Utara


Lama banget tidak main di daereh Rorotan. Wow ternyata perkembangannya pesat sekali. Jalan-jalan makin mulus, rumah susun yang kece punya. Alamaaaah, benar-bener makin sip dah. Lampu penerangan yang berjejer. Dijamin nih, kalau malam hari terang benderan. Tidak ada rasa ketakutan jika keluar malam hari. Nayaman dan tenang.

Dulu, saya sering banget lewat daerah Rorotan. Tidak hanya sekedar lewat seh, tapi juga kulineran. Entah itu kulineran bakso, maupun jajanan lainnya. Tapi yang saya kenang seh, kulineran nasi goreng. Dulu, eh dulu lagi. Dibawah pohon beringan, kalau tidak salah ya, ada penjual gorengan yang laris manis. Dipojok gudang Babek TNI yang mengarah ke Rorotan. Pojok Gudang konteaner.


Kalau malam Minggu sering banget beli nasi goreng maupu mie kwetiau. Entah apakah penjual itu masih ada atau gimana. Saya sendiri juga lupa mengecek lokasinya. Ya maklum, saya main ke daerah Rototan juga tidak terduga, alias tidak ada perencanaan. Pokoknya keliling-keliling atau jalan-jalan menyenangkan hati. Asal keluar rumah.

Babek TNI. Ada yang tahu belum apa itu Bebek? Wah ternyata sebuah singkatan dari Badan Pembekalan Tentara Nasional Indonesia. Saya aja baru tahu lo. Tahunya dari mana? Ya hasil googling, hehehe. Saya kira, itu sebuah nama perkampungan yang awalnya masyarakat setempat suka memelihara atau beternak bebek.




Dan saya juga sering ke area Babek TNI ini. Walau hanya sekedar belanja di minimarket, sholat maupun tarik uang di ATM. Tapi lebih sering ke ATM-nya, seingat saya dulu ATM BNI. Maklum ya lur, sudah lama seh. Lebih dari 15 tahunan. Sehingga tidak begitu bisa mengingat detail peristiwa itu. Seingatnya seh, cuma lampu penerangan jalan yang remang-remang, hehehe.

Wah tidak disangka, seperti apa yang saya singgung di atas. Perubahan sekitar Babek TNI Rorotan sungguh luar biasa. Yang membuat saya takjub, kini ada Monumen Pesawat AU di Taman Bebek TNI Rorotan. Dulunya seh, hanya buat area pemancingan saja. Iya, dulu hanya kolam pemancingan saja. Itu pun dulu ala kadarnya. Aduh dulu dan dulu lagi, lama-lama artikel saya ini akan lebih banyak kata "dulu".




Saya pun memperhentikan laju kendaraan. Menepi dan parkir. Eh maklum, rem kendaraan tidak begitu pakem, sehingga parkir kendaraannya lumayan jauh dari monumen ini. Tak apalah, saya pun berjalan kaki. Anggap saja olah raga disiang hari. Mencari keringat, hehehe. Alasan keduanya juga demi kelancaran jalan, biar tidak mengganggu kendaraan yang lewat. Tumben, isi kepala saya sedikit encer!

Terik matahari saat itu lumayan panas dan menyilaukan. Kurang lebih waktu menunjukan sekitar mendekati jam satuan. Waktu yang kurang ideal buat pemotretan. Hasil photo akan ikut silau. Heleeeh, bilang saja kamera pahenya yang jelek. Pakai menyalahkan situasi segala.. Lama menulis online plus jadi kreator video, belum pernah ganti hape. Hemmmmm......


Pesawat AS 202 Bravo. Pesawat ini dibuat oleh Pabrik FAA-Switzerland. Pada tahun 1969. Mulai digunakan oleh TNI AU sejak tahun 1984 sebagai pesawat latih dasar penerbang TNI AU dan terakhir terbang pada tahun 2012. Sekarang pesawat ini dijadikan monumen di area Taman Bebek TNI. Diresmikan di Jakarta 29 Juni 2021, Kepala Badan Pembekalan TNI Bapak Marsekal Pertama TNI Sugeng Wiwoho. Sesuai yang tertulis di prasati Monumen Pesawat TNI AU Taman Bebek TNI Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Semoga Monumen ini menjadi penyemangat bagi yang melihatnya. Khususnya anak-anak atau orang dewasa yang ingin bercita-cita menjadi TNI AU. Orang tua yang punya anak kecil, tidak salahnya anaknya diajak berwisata ke Monumen Pesawat AU ini. Biar anak lebih tahu secara dekat tentang pesawat AU. Kalau melihat secara langsung, anak-anak akan lebih tergugah. Ah sok tahu aja!

Berita Terkait

6 komentar:

  1. cukup senang kalo monumen monumen seperti itu bisa dirawat dengan baik, enak aja rasanya kalo liat atau sambil lewat

    BalasHapus
  2. Apa mungkin karena banyak kata dulunya, kata babek pun banyak yang berubah jadi bebek, maaf koreksi sedikit.

    Saya pun baru tau kata babek, yang sering saya dengar tuh 'bekang dan pusbekang'

    BalasHapus
  3. Berarti pesawat terbang yang sudah pensiun kebanyakan dijadikan monumen seperti pesawat AS 202 bravo ini ya?

    BalasHapus
  4. Saya juga sering googling apa-apa yang mulai longgar, atau terhilang dari ingatan, apalagi sudah lebih 15 tahun yang lalu.
    Pesawatnya menambah kecantikan taman Babek TNI

    BalasHapus
  5. Ya ampun, selama beberapa detik, saya pikir tulisannya BEBEK ... padahal BABEK. Lucu juga ya tamannya buat tempat foto2

    BalasHapus
  6. Singkatan-singkatan di Angkatan itu memang suka terdengar aneh, seperti Babek ini Mas. Sekilas saya baca Bebek...hahaha
    Cakep juga ya pesawat terbang itu. Warnanya yang paduan merah dan putih menambah kesan cantiknya pesawat ini.

    Salam,

    BalasHapus

 
Back To Top