ASOI, Asosiasi Ondel-ondel Indonesia menggelar Gebyar Budaya Tradisional jilid 4 Tahun 2024 dengan tema "Berkembang Dalam Pelestarian Budaya Tradisional". Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu hari Sabtu dan Minggu, 30 November dan 1 Desembem 2024. Sebuah pagelaran yang dimotori oleh pembina ASOI yaitu Bang Ramdani yang lebih sering disapa Band Dani. Sebagai ketua penyelenggaranya adalah Bang Rivaldi.
Acara Gebyar Budaya Tradisional jilid 4 ini cukuplah meriah. Sebuah pertunjukan seni panggung yang digelar di bilangan Haji Ten, Komplek Bulug, Kelurahan Kayu Putih, Kemacatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Ya tidaklah begitu jauh dari Masjid Salman Al Farizi, sebuah masjid tergolong besar dan luas. Sebuah pagelaran yang strategis tempatnya.
Komunitas atau paguyapan ASOI lahir dari sebuah keprihatinan, yang semakin maraknya Ondel-ondel Betawi menjadi alat pengamen. Ya hanya sekedar menjadi alat peminta-minta tanpa adanya unsur nilai seni dan hiburan. ASOI ingin berupaya mengembalikan marwah dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pertunjukan kesenian Ondel-ondel Betawi. Apalagi setelah ondel-ondel resmi menjadi icon budaya Betawi Jakarta. Dengan berdirinya patung Gede Ondel-ondel yang berada di Kemayoran.
ASOI berupaya untuk mengorganisir pelaku seni Ondel-ondel agar bisa bekerjasama dalam melestarikan kebudayaan Betawi. Lebih berkreativitas, dan bisa diharapkan mampu mensejahterakan para anggotanya. Termasuk mampu menjadi wadah perkumpulan para UMKM yang masih mempunyai unsur nilai kebudayaan tradisional Betawi, semisal seni pengrajin Ondel-ondel atau kulineran kerak telor, dodol Betawi dan sebagainya.
Para pelaku UMKM yang ikut lumayan banyak. Saking banyaknya, saya sendiri tidak mampu menghitungnya. Seperti apa yang saya singgung sebelumnya, Gebyar Budaya Tradional melibatkan para penggiat UMKM yang masih ada unsur tradisi budaya Betawi. Nah yang sempat mejadi perhatian saya adalah kulineran kerak telor. Sebuah kulineran yang berbahakan utama beras dan telur. Saat dimakan, gimana gitu rasanya, hehehe.
Acara Gelar Budaya Tradisioanal Kayu Putih dibuka dan diresmikan oleh Bapak Camat Pulogadung, Bapak Syafrudin Chandra, A.P., M.P.A. Dan dihadiri instansi terkait yang lainnya. Pak Camat Pulo Gadung juga berpesan, agar kegiatan semacam ini dilaksanakan lebih bersamangat dan konsisten." Budaya Tradisional jika bukan kita yang menjaga, terus siapa lagi? Sebab Budaya Tradisional tidak ada yang menjualnya. Di pasar Glogok tidak ada yang menjualnya". Kurang lebih seperti itu, kutipan dari Pak Camat Pulo Gadung.
Pentas panggung musik Gebyar Budaya Tradisional dimeriahkan oleh penampilan penyanyi terkenal, jebolan IMB, Indonesia Mencari Bakat yaitu Sandrina. Suaranya super merdu, goyangannya juga gemoy dan lentur. Cantik Pula. Penonton sampai ikut bergoyang di bawah panggung. Wah keren banget, saya pun sempat ingin ikut joget. Tapi masih ada rasa malu-malu kucing, hehehe.
Nah yang paling menarik dari pagelaran Gebyar Budaya Tradisi Kayu Putih adalah ASOI menghadirkan atau memajang 30 Ondel-ondel Betawi. Wow lumayan banyak juga. Semua Ondel-ondel berpenampilan mewah dan sempurna. Cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Tidak hanya dipajang, tapi ada sebagian Ondel-ondel diarak keliling kampung. Pastinya dengan peralatan musik yang lengkap.
Eh ternyata, ondel-ondel juga sudah mulai merantau loh mas... di Cirebon juga sering banget saya melihat ada ondel-ondel yang keluyuran di pinggir jalan dengan musik yg khas betawi. Sambil berharap ada yg ngasih saweran gitu. Dan ondel-ondelnya itu gede bgt, capek gak ya bawanya?
Eh ternyata, ondel-ondel juga sudah mulai merantau loh mas... di Cirebon juga sering banget saya melihat ada ondel-ondel yang keluyuran di pinggir jalan dengan musik yg khas betawi. Sambil berharap ada yg ngasih saweran gitu. Dan ondel-ondelnya itu gede bgt, capek gak ya bawanya?
BalasHapus