Email: djangkarubumi@yahoo.com

Emak Asal Cirebon Sudah 25 Tahun Jual Perabotan Rumah Tangga Keliling Jakarta


Apapun profesinya, jika dinimati dan dihayati dengan senang hati, semua pekerjaan akan terasa mudah. Walaupun sepintas, profesi tersebut hanya mendatangkan keuntungan yang kecil. Sekali lagi, keuntungan yang hanya kelihatan kecil. Mungkin bagi pandangan orang, laba yang dihasilkan sangat minim, tapi bisa jadi bagi pelakunya atau yang menjalaninya keuntungan yang dirasakannya sangat besar. Sehingga jika bicara soal laba atau keuntungan, besar dan kecil itu sangat relatif. Duh iley....saya  berlagak pengamat ekonomi, hehehe.

Ya ya ya, kadang saya itu suka mengamati hasil pendapatan orang yang berjualan keliling, entah itu makanan jajanan atau mainan anak-anak. Menurut pendangan kasar saya, ya paling banter mereka itu mendapatkan keuntungan bersih paling banter100 ribuan rupiah. Itu kalau beruntung, jika suasa ramai. Jika lagi sepi ya paling 20 ribuan rupiah. Tapi wajah-wajah mereka itu selalu ceria, penuh semangat. Dengan keuntungan tersebut, mereka mampu memenuhi kehidupannya. Sungguh luar biasa, mereka mampu mengelola keuangannya dengan baik. Ah, saya harus belajar sama mereka!



Lagi asek santai-santai di luar rumah, jumpa dengan emak-emak penjual perabotan rumah tangga. Emak yang usianya sekitar 40 tahunan, tapi tenaganya masih nampak sehat dan kuat. Perabotan yang dia gendong, juga lumayan banyak. Saya pun menyempatkan untuk memperhentikan langkahnya, ingin sekedar ngobrol ngalur-ngidul. "Beli tampat sabun mandi mak", teriak saya. Dan emak tersebut langsung berhenti dan menurunkan dagangannya.

"Tempat sabun kayak apa? Yang ini atau yang itu?", Emak tersebut menyodorkan dua pilihan. Saya pun pura-pura mikir, demi mengulur-ngulur waktu agar bisa berbicara lama. Sebenarnya tidak tega juga, hanya membeli barang yang tidak seberapa, eh mengajak bicaranya terlalu lama menyita waktu. Tapi untung emaknya supel dan ramah. Setiap saya mengajukan pertanyaan, selalu dijawab dengan nada yang ramah. Aduh, saya berlagak wartawan, hehehe.


Hasil dari perbicangan dengan emak penjual perabotan rumah tangga keliling ini, bahwa emak ini sudah berjualan selama 25 tahun-an. Wow sungguh luar biasa, tekun dan ulet sekali. Jualan perabotan keliling Jakarta dengan jalan kaki? Wah fisiknya hebat. Aduh saya mah, jalan keliling wilayah RT saja sudah nafas ngos-ngosan hahaha. Saya jadi malu, ternyata saya lemah hahaha.

Hasil dari berjualan perabotan ini, emak ini bisa menyekolahkan anaknya. Emang emak ini punya anak berapa? Punya anak enam. Oh iya, emak ini asal daerah Cirebon, Jawa Barat. Tempat tinggalnya di Semper, Jakarta Utara. Anak-anaknya sudah gede-gede dan sudah tamat sekolah semuanya. Dua anaknya ada yang merantau ke Taiwan.

Emak ini punya bos, sehingga jika ada dagangannya tidak laku bisa ditukar dengan produk lainnya. Emak ini juga memuji bosnya, "Bos saya asal Sunda, tapi baik sekali. Sering dikasih bonus saat saya disuruh ini dan itu". Saya mendengarkan sambil mangut-mangut, sebagai pertanda saya juga turut kagum. Emak ini juga cerita, jika ada kiriman uang dari Taiwan, dia belikan tanah dan membangun rumah di kampung. Hasil dari jualan perobotan? Buat kebutuhan kehidupannya bersama suaminya. "Selama masih kuat, tidak mau merepotkan anak-anaknya", Imbuhnya.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top