Email: djangkarubumi@yahoo.com

Emak Harus Tahu! Solusi Agar Tidak Panik Saat Terjadi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg


Sebenarnya kelangkaan gas itu sudah menjadi musiman di hari dan bulan tertentu. Dan akan terus terjadi lagi dan lagi. Umumnya gas elpiji subsidi 3 kg mengalami kelangkaan jika setelah liburan panjang, awal pertengahan puasa dan setelah hari raya idul fitri. Pada saat itu, bongkar muat gas LPG ikut terhenti, ya karena karyawan juga ikut liburan. Nah di awal sebelum liburan panjang, awal puasa dan sebelum liburan idulfitri, stock gas melimpah ruah. Hampir semua agen dan pangkalan kuwalahan menjualnya. Warung-warung pengecer minta dan tidak minta dikirimin gas, oleh pengecer. Kecuali jika agen atau pangkalan punya stock tabung kosong banyak, mungkin sedikit santai. Ah bisa dijual nanti lagi. Entar juga abis.

Pengalaman menjual gas elpiji 3 kg, aduh rasanya ngenes dan mirip jadi orang pengemis yang meminta-minta ke warung pengecer, hahaha. Awal pula gas subsidi 3 kg diluncurkan, banyak penolakan dari masyarakat. Dikasih gas dan kompor gratis oleh pemerintah, banyak masyarakat yang justrru menjualnya. Dijual harga murah lagi, berkisar 50 ribu rupiah plus kompornya. Dengan alasan takut meledak, tidak tahu cara memasangnya dan sebagainya.



Dulu, warung-warung pengecer itu dititipin tabung gas 3 kg oleh pangkalan. Ada yang jumlahnya lima  tabung, atau 10 tabung lebih, sesuai dengan ramainya penjualan atau permintaan warung pengecer tersebut. Karena dulu, pangkalan juga awalnya dititipin oleh agen gas subsidi 3 kg. Agen titip tabung gas ke pangkalan bisa ribuan tabung jumlahnya. Ya ya  ya semua demi mendapatkan pelanggan dan bisa menjual gas 3 kg dengan cepat.

Walau tabung dititipin, jangan mengira warung-warung menerimanya. Banyak penolakannya, ya alasannya takut dan tidak bisa memasangnya. Eh emak-emak dulu, begitu manja lo, jika beli gas melon, maunya diantar sampai rumah dan disuruh memasangkannya pula. Tahu sendiri kan, memasang gas elpiji milon ini, kadang tidak semudah dibayangkan. Lama menyalanya, kepala regulator yang harus ditepuk-tepuk terlebih dahulu, karena jarum pengaman diselang menyumbat. Ada tidak kecocokan antara regulator dengan kepala gas melon, mau tidak mua ya harus tukar tabung gas dan sebagainya.



Pokoknya dulu, saya menjual gas 3 kg bersubsidi sambil memberikan edukasi kepada pelanggan dari cara pemasangan tabung gas, tahapan-tahapan jika kompor tidak menyala, cara mengatasi jika terjadi kebocoran atau bahkan jika terjadi kebakaran gas. Juga memberikan informasi kelebihan dari menggunakan gas milon, lebih hemat biaya dan hemat waktu pastinya. Eh eh eh, setelah mahir, belanjanya di tempat lain hahaha. Tapi tak apa, awalnya memang niat ihklas memberikan ilmu. Eleh ihkhlas kok nggerundel, hahaha!

Eh dulu juga, pangkalan itu diberikan stock gas melon sebanyak-banyaknya. Sesuai dengan surat perjanjian antara agen dan pangkalan, sebulan bisa mencapai puluhan ribu gas elpiji 3 kg. Ya ya ya sesuai dengan surat perjanjian. Semakin kesini, ya semakin menyusut karena memang jatah dari pemerintah juga semakin dikurangi. Sepertinya pemerintah juga semakin keberatan jika terus memberikan subsidi gas warna hijau ini. Anggaran negara semakin terkuras, kale itu ya?



Nah setelah minyak tanah sudah tidak beredar lagi, baru dah permintaan akan gas LGP 3 kg langsung membengkak. Permintaan pasaran sungguh luar biasa. Apalagi emak-emak sudah merasakan nikmatnya memasak menggunakan gas milon. Perabotan lebih bersih, praktis, hemat waktu dan sebagainya. Yang jelas lebih hemat biaya. Kini giliran pangkalan yang kerempongan memenuhi pesanan warung-warung pengecer. Kini gantian warung-warung pengecer yang memohon-mohon ke pangkalan untuk mendapatkan kiriman gas subsidi LPG 3 kg. Aduh, dunia dengan mudahnya cepat terbalik!

Setiap pangkalan gas itu pendistribusiannya sudah diatur, wilayah edarnya sudah ditetapkan, harga jualnya juga sudah ditentukan. Sehingga tidak sembarangan bisa menjual ke setiap pengecer. 
Jika melanggar, bisa dicabut ijin pangkalan gasnya. Jadi jika ada emak-emak yang beli kok tidak dilayani, ya mohon pengertiannya saja. Jangan sampai seperti kasus yang viral ini, belinya belum tentu setahun sekali eh tapi bikin heboh saja. 


Apalagi pangkalan tersebut sudah punya langganan tetap, pastinya akan memprioritaskan langganannya daripada pembeli baru dadakan. Menjadi pangkalan gas subsidi itu juga pusing, harus membagi persediaan gasnya dengan merata ke warung pelanggannya. Khususnya saat gas subsidi dikurangi jatahnya dari pemerintah. Stock gas melimpah? Juga pusing, bingung menjualnya sedangkan kiriman dari agen mau datang lagi. Sedangkan warung-warung pengecer juga penuh. 

Terus bagaimana solusi emak-emak agar tidak panik saat terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg? Ya kalau bisa jangan punya tabung gas 3 kg hanya satu. Kalau bisa nih, punya juga tabung gas yang non subsidi. Jika saat terjadi kelangkaan gas subsidi, bisa membeli gas yang non subsidi. Sehingga ada pilihan alternatiflah. Sebab apa, kelangkaan gas milon itu bisa diprediksi. Seperti apa yang saya uraikan di atas. Kelangkaan gas terjadi jika ada libur panjang, libur hari raya agama (entah itu menjelang Ramadan atau menjelang dan sesuah idulfitri) dan bencana alam semisal banjir. 

Umumnya satu atau dua minggu sudah normal lagi. Karyawan-karyawan yang terlibat dipendistribusian gas 3 kg kan juga ingin libur. Agen dan pangkalan umumnya juga tutup. Sehingga saat itu persediaan gas milon tergantung pada warung-warung pengecer. Kalau punya cadangan gas di rumah, pastinya emak-emak akan lebih nyaman. Ya setidaknya jika emak-emak punya tabung banyak, juga membantu pangkalan saat terjadi stock gas melimpah. Aduh bang..., lambemu asal dower!  Emang harga tabung gas murah???????????

Berita Terkait

2 komentar:

  1. Comel je nampak tong gas 3kg nie.. Sepertinya mainan aja.. Hihihi

    BalasHapus
  2. Cukup memprihatinkan juga ya situasi beberapa hari lalu, total 2 meninggal karena antri gas elpiji 3kg ini

    BalasHapus

 
Back To Top