Ontran-ontran gas elpiji 3 kg sepertinya sudah adem ayem. Di media sosial tidak kelihatan kehebohan lagi. Tidak ada lagi suara emak-emak yang teriak kencang atau suara abang-abang menyuruh menggunakan akal logika. Stock gas subsidi 3 kg, sudah dengan mudah dijumpai di warung-warung tingkat pengecer. Soal harga, pastinya sesuai dengan tingkat distribusinya. Semakin panjang, pastinya harga gas 3 kg juga semakin mahal. Pada umumnya, harga berkisar 20 ribuan rupiah, berarti tingkat distribusinya masih pendek, warung klontong disuplai oleh agen resmi.
Jika berbicara mengenai gas 3 kg, pastinya semua tidaklah heran. Dan hampir setiap tahun selalu terjadi kehebohan. Entah itu soal kelangkaan atau soal kenaikan harga. Kayaknya sudah menjadi sebuah rutinitas. Siapa pun memimpinnya, pasti akan kewalahan menangani permasalahan gas bersubsidi ini. Yang namanya barang bersubsidi, dan stocknya juga dibatasi saban tahunnya. Awal tahun diluncurkan gas LPG tabung 3 kg, wow melimpah ruah. Sampai bingung menjualnya. Kini??
Mungkin dulu bisnis gas elpiji 3 kg sangat menguntungkan. Jatah gas dari agen super banyak, bahkan jika abis bisa minta kiriman lagi. Dan dulu, tabung gas 3 kg itu dipinjamin sehingga menjadi pangkalan gas tidaklah perlu modal banyak. Cukup belanja isian gasnya saja. Dipinjamin ribuan tabung gas, sesuai dengan perjanjian. Pastinya sesuai dengan kemampuan menjualnya. Waktu itu ditarget seh, harus mampu menjual jumlah yang ditentukan. Sehingga menjualnya tidaklah bisa santai, barang datang harus segera terjualkan. Untuk mengantisipasi barang datang kembali, harus tersedia tabung gas kosongnya.
Jadi jangan dikira enak untuk menjadi pangkalan gas 3 kg. Kiriman datang, susah ditebak. Pokoknya tenaga harus standby, harus siap bongkar muat kapan pun. Sekali lagi, harus sedia tabung kosongan, jika tidak ada, terpaksa harus keliling-keliling dulu ke tingkat pengecer. Ya demi mengumpulkan tabung-tabung kosong untuk ditukar dengan tabung gas 3 kg yang terisi. Kebayangkan betapa rempongnya?
Belum lagi soal persaingan di lapangan, hahaha. Wow banget dah, terjadinya perebutan pelanggan pengecer menjadi hal lumrah. Sehingga sering bersitegang dengan sesama pangkalan. Ya akibat nakalnya warung pengecer, dipinjamin tabung gas eh giliran mengisi gasnya ke pangkalan lain. Tahu sendirikan, jika untuk membeli sendiri tabung gas, perlu modal besar. Beda halnya jika itu tabung gas 3 kg punya warung pengecer, mau belanja kemana saja hak mereka. Ya ya ya itulah lika-likunya di lapangan.
Semakin kemari, bisnis gas LPG 3 kg semakin suram. Ya akibat jatah dari agen dikurangi atau dibatasi. Jatahnya semakin mengecil. Sehingga keuntungan yang diperolehnya juga semakin menipis. Sedangkan keuntungan pertabung yang diperolehnya berkisar 2 ribuan rupiah. Lebih dari itu, sulit sekali karena harga jualnya memang sudah ditentukan juga. Jualan gas bersubsidi 3 kg itu sebenarnya bisnis yang lebih bersifat sosial.
Eh seperti apa yang saya telah singgung. Jatah pasokan gas elpiji 3 kg yang setiap tahunnya berkurang. Kok berkurang, yang namanya subsidi, pemerintah juga semakin ngos-ngosan. Dan gas subsidi itu juga mempengaruhi penjualan gas non subsidi. Semisal gas ukuran 5 kg atau 12 kg jadi sepi peminat. Susah lakunya. Nah karena jatah pasokan yang terus berkurang, makanya pangkalan kini enggan memiliki cadangan tabung kosong gas 3 kg. Buat apa punya tabung gas banyak-banyak, jika sering kosongnya. Harga tabung gas 3 kg, kini juga lumayan mahal. Makanya pangakalan gas 3 kg lebih suka jika saat dapat suplai langsung dikirim ke warung pengecer langganannya. Buar apa menimbun, terlalu berisiko!
Dan saya juga telah menyinggung, prospek jaulan gas elpiji subsidi 3 kg kian redup. Keuntungan yang diperoleh juga semakin surut. Maka kini jualan gas LPG 3 kg hanya sebagai pelengkap, atau hanya sekedar menjadi penekan warung eceran, jika ingin beli gas harus beli produk lainnya juga. Pangkalan gas kini umumnya juga membuka usaha depo air isi ulang atau sekaligus menjual minuman kemasan dan mainuman mineral galon. Ya demi mendapatkan keuntungan sampingan.
Di Malaysia tiada yang saiz ini.
BalasHapusSedih kalo baca begini. Paham sih gimana orang2 yg masih kurang mampu butuh banget gas subsidi ini. Tapi yg nyebelin orang yg terbilang mampu pun pakai ini juga. Ntr beneran dibikin ga mampu sama Tuhan, baru rasa.
BalasHapusAku bersyukur di lingkungan rumahku masih tergolong aman mas. Aku beli yg 12 kg, dan masih lancar, harga juga normal lah. Pernah nanya yg 3 kg gimana, kata pak warungnya so far oke.. semoga aja ga dikuasain Ama yg mampu.