Waktu menunjukan sekitar jam empat pagi. Jalan Raya Bekasi yang mengarah ke Jakarta masih nampak lenggang. Jika hari-hari biasa, jalan raya ini tergolong ramai dengan orang-orang atau karyawan yang berangkat kerja. Mungkin karena sudah memasuki libur sekolah, belum lagi sudah sebagian warga Jakarta yang mudik duluan. Jangankan jalan raya, Pasar Cakung Jakarta Timur saja tansaksi jual beli juga menurun. Lapak-lapak warung ada yang tertutup terpal, alias sudah libur.
Penerangan jalan depan Pasar Cakung Jakarta Timur ini, agak gimana gitu. Walau lampunya berderet, tapi kok ya kelihatan remang-remang. Apa mungkin karena lampu penerangan jalan hanya terletak di bawah tol saja ya? Sehingga pencahayaan kurang maksimal. Sangat disayangkan ya, Jakarta kok pelit banget dengan lampu penerangan jalan. Jakarta saja begini, gimana dengan daerah pelosok? Wow banget dah.
Depan Pasar Cakung ini termasuk daerah rawan kecelakaan. Faktor lampu yang agak-agak gimana. Takut kalau saya bilang remang-remang nanti ada yang tersinggung hehehe. Bentuk dari jalan tol, yang belum sempurna alias belum sesuai dengan target. Karena terkendala pembebasan lahan (kalau tidak salah penilai). Jalan raya ini lumayan membelok tajam. Pintu masuk tol juga, aduh kok jadi menutup jalan bawahnya. Hal ini banyak dikeluhkan masyarakat. Pempersulit orang yang ingin ke Pasar Cakung. Masak iya, harus muter sampai ke lampu merah tol Cakung, ih jauh amat!
Pengguna pejalan kaki juga sambat. Tidak ada jembatan penyebrangan jalan. Jangankan jembatan jalan, akses untuk jalan kaki saja sulit. Mau kagak mau melewati pertamanan bawah jalan tol. Kadang saya perhatikan. ada sebagaian orang lewat di jalan tol agar bisa menyebrang jalan dengan cepat. Pagar pembatas pun di rusak. Wah ini pastinya sangat berbahaya bagi keselamatannya. Ayolah segera bangun penyebrangan jalan, kasihan masyarakat.
Bentuk jalan depan Pasar Cakung itu agak gimana, melebar mengecil dan melebar mengecil lagi hehehe. Jadi mirip jalan sircuis sentul. Kalau belum terbiasa lewat jalan ini, umumnya akan kegok dan kaget. Belum lagi lubang jalanan yang tiba-tiba menganga. Ditambah dengan aktivitas warga yang menyebrang jalan. Harus ekstra waspada jika melewati jalan ini. Apalagi jika lewatnya dimalam hari, hemmm. Harus konsenterai penuh!
Oh iya, malam tadi terjadi kecelakaan yang begitu parah. Sepasang kekasih mengendarai motor Beat Honda, melaju dengan kencangnya dari arah Bekasi. Motor tanpa plat nomor. Pokoknya begitu kencangnya. Super ngebut! Dan dengan tiba-tiba menabrak trotoar bawah jalan tol. Kejadiannya persis depan Pasar Cakung. Duarrrr....., sepasang kekasih itu mental dari kendaraan, membentur aspal. Kepala bocor berdarah-darah.
Pingsan dan kepala bercucuran darah. Warga berinisiatif menolongnya. Ada sebagian yang melaporkan peristiwa itu kepada petugas posko lebaran tol Cakung. Tidak berselang lama, ambulan dan petugas datang. Saya amati mobil ambulan dan petugas ini menggunakan atribut dan seragam Banser Ansor. Wah hebat! Ada sebagian warga yang menduka, kecelakaan tunggal ini akibat dari efek minuman keras pengendara motor. Saya sendiri juga belum tahu kepastiannya. Saya pun ingin memotret langsung korban, eh takut nanti kena pasal kode etik.
Sampai ngebut kencang begitu .. kayaknya ada latar alasan emosi di baliknya sampai2 mereka ngebut dan mengalami kecelakaan .... duh.
BalasHapus