Ondel-ondel Betawi Sanggar Irma Irama Meriahkan Hajatan Tahunan di Masjid Nururrohman Pondok Kopi Jakarta

Djangkaru Bumi

Budaya

5 Komentar

Saya itu memang sukanya berburu atau hunting boneka raksasa yang terbuat dari bambu, boneka asal suku Betawi. Aduh pakai ribet amat, ingin menyebut Ondel-ondel Betawi saja pakai kata-kata yang begitu panjang, hehehe. Abis gimana ya, karena ada saja orang yang belum tahu apa itu Ondel-ondel Betawi. Ukurannya yang segede itu, terbuat dari apa, banyak orang yang bertanya. Dan  itu lo, baju atau costumnya kok ya unik dan menarik sekali. Belum lagi itu rambutnya, sepintas mirip kembang pohon kelapa. Ya itulah ciri khas dari Ondel-ondel Betawi.

Sebuah boneka besar, yang dulu dipergunakan untuk mengusir makhluk halus, kini berubah menjadi sebuah seni pertunjukan. Ya ya ya kini hanya sebuah seni hiburan. Sebuah budaya yang sudah mengalami perubahan besar. Saya kagum dangan Ondel-ondel Betawi ini, tidak lengkang dan luntur dilindas jaman. Bahkan kini Ondel-ondel menjadi sebuah ikon kota Jakarta. Penampilan Ondel-ondel yang variatif, wajah atau kedok ondel-ondel yang aneka macam pula. Setiap sanggar Ondel-ondel akan punya ciri khas tersendiri.

Panitia Acara

Nah saat saya meliput acara tahunan di Masjid Nururrohman Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.  Jumpalah saya dengan Sanggar Ondel-ondel Betawi Sanggar Irma Irama. Acara apa di Masjid Nururrohman? Acara pawai atau parade dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Acara yang rutin diadakan setiap tahunnya. Kali ini rezekinya Ondel-ondel Sanggar Irma Irma yang mendapatkan giliran atau tugas memperkenalkan pertunjukan kesenian Betawi. Seni pertunjukan Ondel-ondel.

Mungkin baru pertama kali ini, saya bertemu dengan Ondel-ondel Sanggar Irma Irama. Sebuah nama yang sedikit asing, bahkan sediki kesulitan saya menyebutkannya, Irma Irama. Maklum, lidah jawa hehehe. Sebelum acara pertunjukan dimulai, sebenarnya saya cukup lama juga berbincang-bincang dengan kru atau pemain sanggar ini. Ya karena memori kepala mulai lemah, saya pun tidak bisa mengingatnya dengan sempurna hahaha. Faktor umur ya???? Sttttt........!

Saya perhatikan, semua pemain Ondel-ondel Irma Irama masih muda-muda, kayaknya semuanya masih bujang-bujang. Saya kagum dengan semangatnya dalam melestarikan budaya Betawi, khususnya dalam kesenian pertunjukan ondel-ondel. Mungkin, kini dalam hitugan jari ya, anak muda yang bangga dengan budaya leluhurnya. Bang kenapa tidak ditanyain nama-namanya? Nah inilah kelemahan saya, suka lupa soal menanyakan nama.

Eh saya pun juga sempat bertemu bahkan sempat juga ngobrol-ngobrol dengan pemilik Sanggar Ondel-Ondel Irma Irama. Sempat menanyakan sejarah dari sanggar ini, berapa koleksi sanggar ondel-ondel yang dimiliki. Ya karena semuanya tanpa dicatat, akhirnya saya pun juga lupa hehehe. Mungkin, saat ngobrol atau wawancara enaknya direkam ya? Biar tidak lupa. Ah nanti dikira wartawan hahaha

Bagaimana performa pertunjukan saat pawai tahunan dalam menyambut bulan suci Ramadan di Masjid Nururrohman? Wow pokoknya, super manakjubkan. Eh ada lo, ukuran ondel-ondel yang tergolong tidak biasanya. Lebih tinggi daripada umumnya, tingginya mencapai 1,5 meter. Wah apa tidak berat itu ya? Pastinya dibutuhkan stamina yang prima untuk memainkan ondel-ondel ini ya? Saya pun takjub dibuatnya.

Masyarakat sepanjang jalur yang dilewati, semuanya bergembira. Semuanya senang dengan pertunjukan Ondel-ondel Betawi Sanggar Irma Irama ini. Selesai acara pawai keliling kampung, banyak orang yang ingin berphoto selfie. Woih berebut pula karena ingin minta photo bersama duluan hahaha. Berjumbel! Aduh, saya pun sampai kesulitan juga saat memotret ondel-ondel sanggar ini. Semoga lain waktu bisa berjumpa lagi! Salam budaya!