email: djangkarubumi@yahoo.com

Sampah di Bulan Ramadan Semakin Menggunung Pemerintah Dibuatnya Bingung


Saya baru paham dan mengerti, kenapa setiap bencana banjir selalu dibarengi dengan sampah-sampah yang ikut terbawa arus. Entah itu sampah rerantingan pohon dan sebagainya. Ya karena Tuhan ingin memberikan kesempatan pada makhluk hidupnya untuk bisa menyelamatkan diri. Kemarin saya menyaksikan video peristiwa kebajiran, eh ada banyak hewan kecoak yang selamat karena naik sampah kotak gabus. Jika tidak ada sampah, mungkin semua makhluk akan tuntas terbawa arus banjir.

Alaah, ngomongin soal sampah memang tidak akan ada habisnya. Semakin kemari, akan semakin rumit. Akan menjadi persoalan yang serius. Khususnya sampah plastik, wah bikin repot banget. Karena sampah plastik butuh waktu puluhan tahun untuk bisa teurai, bahkan butuh waktu ratusan tahun. Gimana serem banget kan? Sedangkan masyarakat begitu kecanduan dengan bahan-bahan yang terbuat dari plastik.



Coba perhatikan, hampir 50 persen lebih sampah yang berada di tempat sampah, terbuat dari bahan plastik. Apakah sampah plastik tersebut bisa didaur ulang? Mungkin sebagian bisa, dan sebagian tidak bisa. Dan yang bisa didaur ulang, umumnya sudah menjadi rebutan tukang rongsokan sampah. Nah yang tidak laku terjual ini, menjadi sampah berserakan. Menjadi permasalahan.

Di bulan Ramadan, permasalah sampah menjadi lebih serius. Karena sampah rumah tangga meningkat dari bulan biasanya. Sepertinya pemerintah juga kewalahan menanangi soal sampah ini. Coba perhatikan saja, hampir disetiap pembuangan sampah sementara, bisa kita saksikan sampah-sampah yang menggunung. Bahkan ada yang sampai berserakan. Mengganggu pemandangan, dan menimbulkan bau tidak sedap.



Pemerintah sepertinya juga kebingungan mau membuang kemana itu sampah-sampah. Sedangkan tempat pembuangan sampah akhir juga semakin kewalahan. Kayaknya juga tidak sanggup lagi menampung sampah yang datang bertubi-tubi. Yang dulunya lahan kosong, sebagai alternatif sebagai pembuangan sampah sementara, kini sudah menjadi gedung-gedung bertingkat. Mencari lahan kosong di kota besar, wow banget dah!

Maka tidak mengherankan, jika budaya membuang sampah sembarang tempat akan menjadi hal kebiasaan. Walau hal seperti ini, tidaklah bisa dibenarkan. Super sangat tidak dibenarkan. Ya karena masyarakat juga bingung, ingin membuat sampah kemana? Pokoknya jika bicara soal sampah, semua akan terbawa emosi. Yang ada pasti saling tunjuk jari untuk menyalahkanya.

Berita Terkait

1 komentar:

  1. sampah nie memang memerlukan sistem yang sistematik dan disiplin tinggi, baru dapat mengawalnya.
    di Malaysia sesetengah negeri sudah tidak membekalkan plastik sampah saat berbelanja, maka harus bawa beg sendiri untuk mengisi barang yang dibeli

    BalasHapus

 
Back To Top