Eh marketplace Bukalapak sudah tutup, pada tahu belum? Tau dong! Eh Abang sukanya memberitakan yang sudah terlewat, alias telat. Ya maklumlah, karena kesibukan yang luar biasa, belum lagi antrian berita yang harus terbit duluan. Sehingga bingung mau mana yang harus dipublishkan terlebih dahulu. Ya begitulah, lika-liku jadi penulis mandiri, alias semuanya serba dikerjan sendiri hehehe. Emang perlu diakui, semangat menulis juga sedikit aras-arasan. Sebab iklan google pelit munculnya, bikin sulit gajian tiap bulannya hahaha.
Pendiri Bukalapak adalah Mas Achamad Zaky, Mas Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid. Mungkin ketiga nama itu, yang paling tersohor adalah Mas Achamd Zaky. Saya pernah berjumpa secara langsung, dan sempat mewancarai juga. Gimana, hebat kan saya hahaha! Ih Abang terlalu sombong. Dan saya juga punya lapaknya di Bukalapak. Ih Abang hebat juga, emang jualan apa? Jualan boneka tangan, tapi sama sekali belum ada yang laku hahaha.
Bukalapak berdiri sekitar tahun 2010, yang punya misi untuk membantu dan memfasilitasi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mempasarkan barangnya secara online. Dan mitranya juga sudah lumayan banyak, sekitar 17 jutaan. Dan ini yang membuat saya kagum dan mengidolakan mas Zaky. Istrinya juga sempat membuka toko online, yang bernama Hijub. Saya sendiri juga kurang tahu bagaimana nasib dari Hijub ini, apakah tragis juga.
Ya ya ya Bukalapak menutup marketplacenya, menghentikan penjualan barang fisiknya. Dan kini focus pada layanan produk virtual. Semacam pulsa prabayar, paket data, token listrik, air PAM, Telkomsel dan sebagainya. Mungkin orang akan lebih mengenalnya dengan nama Mitra Bukalapak. Spanduk-spanduk yang biasa terpajang di warung atau toko yang menjadi mitranya.
Kenapa Bukalapak bisa mengalami nasib seperti ini. Wah pertanyaan yang menarik. Ya karena sudah jarang promosi, istilahnya sudah tidak pernah lagi bakar-bakar uang. Hampir sama sekali tidak ada iklan yang bermunculan, entah itu di televisi maupun di media sosial lainnya. Akun media sosial di LinkedLn saja pakai bahasa Ingris. Kan pangsa pasarnya orang Indonesia hehehe. Iklan-iklannya juga tidak menyasar generasi Z. Bagi kaum Z, pasti asing banget dengan marketplace Bukalapak ini.
Titik nasib parahnya, semenjak mas Zaky bersebrangan pendapat dengan Presiden tatkala itu. Wah mas Zaky dirujak abis-abisan sama netizen. Sekitar tahun 2019, yang terkenal dengan cuitan "Presiden Baru". Langsung dibalas netizen dengan tagar uninstalbukalapak. Super seru lo! Sampai saat itu, mas Ahmad Zaky harus mengundurkan diri selalu pimpinan Bukalapak. Walau sudah ganti pemimpin, sepertinya Bukalapak tetap sempoyongan, tidak mampu lagi bangkit dari kedigjayaan. Dan akhirnya, saat ini Bukalapak harus menyerah!
Kalah saing sama sebelah
BalasHapuskasihan memang, tidak mampu bersaing dengan kompetitor. harga sahamnya juga saat IPO digadang2 akan melambung ternyata langsung amblas
BalasHapus